Selama hampir sebulan, setiap malam media mainstream terus memberitakan dan mengadakan dialog langsung tentang kasus ini. Banyak pihak muncul untuk membela satu sisi atau yang lain, dan komentator lokal hanya berbicara berdasarkan cerita, bahkan kesurupan dijadikan fakta.
Masyarakat sekarang menyebut ini berlebihan. Ada stasiun TV yang membahas topik yang sama selama 2-3 minggu berturut-turut dalam acara dialog live-nya. Edisi minggu lalu tampak mengada-ada, baik topik maupun narasumbernya. Isi pemberitaan juga tidak ada topik lain yang lebih layak dibahas. Diskusi live seringkali hanya berisi debat kusir yang tidak mencerdaskan dan membodohi masyarakat.
Padahal, banyak topik yang lebih penting untuk diberitakan dan didiskusikan, seperti Kasus Korupsi Timah 271 Trilyun, kasus TAPERA yang sangat memberatkan masyarakat, dan Putusan MA soal batas usia calon kepala daerah. Kasus-kasus ini lebih penting dan berdampak besar pada masyarakat.
Pemberitaan berlebihan kasus Vina ini tampak digunakan untuk menutupi kasus-kasus besar tersebut.
Baru-baru ini muncul bukti baru berupa tangkapan layar CCTV dari kasus tersebut. Namun, screenshot ini belum bisa diuji kebenarannya karena hanya berasal dari pihak ketiga yang memposting di TikTok dan Instagram.
Untuk menjadi alat bukti, CCTV harus berupa rekaman video utuh sesuai Pasal 5 dan 6 UU ITE. Rekaman CCTV dalam DVR biasanya bertahan 1-2 bulan. Jika melihat screenshot CCTV yang sekarang ditampilkan, jelas ada rekaman videonya yang utuh dan sengaja disimpan sejak peristiwa tersebut.
Disebut-sebut ada 7 kamera CCTV di TKP. Kualitas screenshot ini jauh lebih bagus dibanding CCTV di pondok pesantren di Cikarang yang pernah saya hadiri sebagai ahli di Sidang PN Cikarang tahun 2022.
Seperti kasus Kopi Sianida Jessica yang kembali heboh karena tayangan di Netflix, CCTV di kasus itu diragukan di sidang karena penanganannya tidak sesuai ProTap Alat Bukti.
Munculnya screenshot CCTV ini semakin menambah kecurigaan saya terhadap kasus ini. Tampak ada kesengajaan untuk memperpanjang pengungkapan kasusnya dan menutupi kasus-kasus besar lainnya. Siapa di balik semua pemberitaan ini? Kasihan masyarakat, harus terbebani lagi dengan perbincangan yang tidak perlu.
Sumber : OkeZone.com